Wednesday 18 May 2016

Pengalaman Naik Gojek

Kalian pernah naik ojek online? Gue baru pertama kali. Iya, kemarin sore adalah pengalaman pertama gue naik gojek. Oke, mungkin sedikit terdengar kampungan. Tapi gimana ya. Gue orangnya nggak suka ribet. Dan dulu kalau mau pesen gojek harus download aplikasinya dulu, bikin akun dulu, blablabla. Malesin parah. Toh gue juga nggak akan naik gojek setiap hari. Tapi karena belakangan ini gojek udah bisa dipesen via chat Line, makanya gue coba. Hehehe.

Kalau baru daftar bakalan dapet free jalan-jalan.

Caranya gimana? Gampang banget. Tinggal add official account @gojekindonesia, terus ikutin prosedurnya. Cuma daftarin nama, nomor hp, sama email doang. Kalau udah verifikasi, bisa langsung pesen via Line. Nggak usah download aplikasi gojek. Hohoho.

Review gue? Well, as far as I can tell, sejauh ini perkembangan gojek udah bagus sih. Jadi jauh lebih memudahkan. Tapi, maps masih kurang akurat. Gue check lokasi di mana, si gojek ngarahinnya ke mana. Makanya pas ketemu sama supir ojeknya, dia jadi bingung.

"Ke seberang Transmart ya, pak." kata gue.

"Lho? Kok ke Transmart? Bukannya tadi order ke Cibabat, ya?"

"Lah?"

"Lah?"

Kemudian kami saling tatap dengan ekspresi pengin jambak-jambakan jenggot.

Karena gue orangnya nggak mau ribet, akhirnya gue ngusulin alternatif, "Ya udah gini aja, pak, sekarang anterin saya ke Cibabat sesuai rute di aplikasi, nanti dari situ langsung lanjut ke seberang Transmart. Saya bayar double."

"Oke, deh. Bisa."

Selama di perjalanan, si bapaknya membuka obrolan. Entah supaya suasana nggak sepi kayak orang lagi marahan, atau cuma pengin bikin penumpang nggak bosen. Kalau tujuannya yang nomor dua, gue malah jadi bosen. Soalnya dia nanya gini:

"Lulusan mana?"

"Analis Kimia, pak. Hehe."

"Woah, tahu rumus-rumus senyawa gitu dong ya? Kalau obat-obatan gitu kimianya apa aja ya?"

Gue diem.

Gue bengong.

Gue perlu 'Oke Google' buat nanya rumus.

"Waduh, udah setahun lulus, sekarang belok ke bidang lain. Agak lupa sama rumus. Sisanya emang nggak tahu sih di obat ada kimia apa aja."

"Lah?"

"Lah?"

Kemudian kami saling tatap-tatapan lagi lewat spion kanan.

"Emang sekarang kuliah di mana, mas?"

"Belum, pak. Enggak kuliah."

"Lho, kuliah itu wajib, mas. Minimal ambil S1. Sekarang mah kalau nggak kuliah bakalan susah dapet kerja."

Oke, sampai di obrolan ini, gue nggak tahu si bapak lagi ngasih nasehat atau curhat.

"Iya sih, pak. Hehe."

"Anak saya juga sekarang masih SD, mas. Tapi udah saya rencanain buat kuliah. Supaya masa depannya cerah. Nggak kayak anak tetangga saya, lulus SMP nggak lanjut SMA. Sekarang kerjannya nggak jelas gitu, mas. Pokoknya ya..."

"Pak, mau ngerokok nggak?"

Gue udah nggak tahu lagi harus respons apaan. Didengerin males, dijawab apalagi. Ya udah gue tawarin rokok supaya mulutnya diem.

"Santai aja, mas, santai. Saya nggak ngerokok."

"Uhh.."

"Soalnya ngerokok buang-buang uang. Mending ditabung buat kuliah, kan? Saya juga nabung buat kuliah anak saya. Daripada beliin rokok, kan sama aja bakar uang. Mendingan juga..."

PAK, TURUNKAN SAYA SEKARANG, PAK! TURUNKAN SAYA SEKARANG!

-______-

Setengah jam kemudian, akhirnya gue sampai di lokasi tujuan. Alhamdulillah.

"Jadi berapa, pak? Yang sampe Cibabat itu masuknya ke credit, kan? Jadi saya bayar yang dari Cibabat ke Transmart?"

Si bapak ngangguk.

"Iya berapa, pak? Kok ngangguk doang?"

-______-

"Oh, bebas, deh, berapa aja, mas. Tapi kalau bisa mah 20 ribu."

"Lah itu mah bukan bebas, pak.."

"Hehehe, ya kan, kalau bisa, mas."

"Uhh.. oke, saya kasih 25 ya, pak."

"Wah, makasih, mas."

"Tapi kembalian lima ribu."

"Lah itu mah bukan dua puluh lima, mas."

"Hahaha bercanda, pak. Iya, 25."

Kemudian si bapak pergi.

Alhamdulillah.

Kesan gue pertama kali naik gojek, mending naik angkot aja serius. Bukan masalah harga, tapi masalah banyak dengerin curhatan supirnya.

***

Well, kemarin gue naik gojek ke seberang Transmart Cimahi mau ke MPM Cafe & Shisha. Ada meet up ngobrolin menu baru, konsep menyambut bulan ramadhan, serta event dan promo baru. Gue di sana sampe jam 12 malem. Mampir dulu ke MPM pusat yang di Pemkot Cimahi, terus meluncur ke daerah Gasibu jam setengah satu malem.

Iya, itu doraemon. Iya.

Di daerah Gasibu kami icip-icip sop kaki kambing dan sapi Kang Deni. Actually, gue nggak suka sama sop kaki. Tapi entah karena udara dingin dan perut laper, jadinya diembat juga. Hehehe.

Lokasinya di seberang UNPAD. Buka dari jam lima sore sampe jam dua malem.

Setelah selesai icip-icip, gue pun pulang dan baru nyampe rumah jam tiga pagi. Ya. Too many things to do. Si bapak gojek pasti nggak tahu kalau kegiatan gue itu banyak. Tadi siang aja sebelum ke MPM, gue meet up dulu sama Yayasan Lampu Indonesia, ngobrolin website. Mereka minta gue bikinin website sekalian dikelola gitu. Terus, pertangahan bulan Juni nanti, gue ada event sama temen-temen dari @GIPScommunity (komunitas Gerakan Indonesia Peduli Sosial), buka bareng sama anak-anak panti. Sama kayak tahun kemarin, kalau susunan acaranya udah fix, nanti gue kabarin di blog ini. Sekarang masih meet up team buat matengin konsep.

Dan oh, soal Draw Story episode kedua, gue baru dapet ide, mau bahas soal cinta bertepuk sebelah tangan. Pengisi suara masih @Anjanidm, tapi kualitas voice dan gambar bakalan improvisasi lagi. We'll work hard for it. Barangkali belum nonton episode pertama, bisa klik: bit.ly/caranisa

Tungguin aja. Nanti gue kabarin lagi.

***

Anyway, kemarin-kemarin gue dapet ini:
Terima kasih, fans. :))

Lain kali sisipin nama aja, biar nggak misterius. Hahaha.

0 comments

Post a Comment