Monday 9 May 2016

Ngomongin Vlog

Jadi ceritanya belakangan ini gue produktif lagi di dunia audio visual, khususnya YouTube. Iya, setelah tiga bulan dianggurin, akhirnya YouTube channel gue mulai produktif lagi. Kemarin totalnya gue upload tiga video baru. Ada video Draw Story feat @Anjanidm yang berjudul "Cara Nisa Move On", videonya bisa ditonton di: bit.ly/caranisa

Sedangkan dua video sisanya adalah vlog. Indeed. Gue bikin vlog. Lagi. Well actually, beberapa bulan yang lalu gue sempet bikin vlog. Kalau nggak salah ada tiga. Tentang liburan di Bekasi, bikin Indomie Susu, dan Ice Cream mix Everything I Have. Tapi ketiga vlog itu udah dihapus, soalnya dulu gue masih terlalu kaku untuk ngomong di depan kamera, editing gue masih payah, dan isi vlog gue masih nggak jelas pesan moralnya. Kalau kamu termasuk orang yang pernah nontonin vlog gue yang dulu, mungkin setelah nonton kamu bakal pasang ekspresi 'what-the-fak-this-guy?' sambil nyesel udah buang-buang waktu. Yea, so damn, I know. But then I learn how to improve and now Im back to YouTube! So, terima kasih banget buat Rere yang udah ngajarin gue banyak hal dalam dunia audio visual. Hohoho.

Anyway, guys, ini dua vlog yang gue upload kemarin:

Oke, gue juga nggak tahu kenapa muka gue jadi kayak tukang pijit keliling gitu.

Vlog pertama berjudul "Bedanya Orang Kaya dan Orang Biasa (dalam urusan cinta) feat @Kandrian99" di mana gue ngomongin tentang orang yang selalu berusaha kadang kalah oleh orang yang terlihat istimewa. Kurang kritis apa coba materi gue.

Videonya bisa ditonton di: bit.ly/rakavlog1

Lalu vlog kedua tentang ulang tahun nyokap gue:

Dirayain bareng Tsaqif, Nasywa, Rahma, @Kandrian99, dan @Dindaaayl.

Videonya bisa ditonton di: bit.ly/rakavlog2

***

Dan yang mau gue bahas di postingan kali ini adalah menjawab pertanyaan:

"Vlog itu bukannya tentang keseharian gitu?"

First of all, sebenernya materi ini udah pernah dibahas oleh Kevin Anggara. Kasusnya, dulu si Kevin pernah ditanya sama followersnya, "Video kayak gitu lo sebut vlog? Harusnya kan tentang sehari-hari, kok vlog lo kayak gitu. Bukan vlog itu mah." Dan Kevin jawab:

Lalu gue nimbrung:

Nah, sampe di sini udah ngerti?

Jadi, vlog itu memang akronim dari video blog. Tapi nggak berarti isinya harus selalu nyeritain keseharian. Karena blog juga nggak selalu nulis tentang keseharian. Blog itu kan banyak jenisnya. Ada fashion blog, tech blog, culinary blog, travel blog, personal blog, bahkan online shop. Dari semua genre itu, salah satunya ada daily blog. Begitupun vlog. Ada yang khusus bahas teknologi, lifestyle, travelling, curhat, jawabin pertanyaan askfm, ataupun nuangin opini. Khusus yang nyeritain keseharian kayak vlog Raditya Dika, itu emang genre daily vlog. Coba deh main-main ke YouTube channel Tim2one, di sana ada Chandraliow (indovidgram) nuangin opini, curhat, dan jawabin askfm. Apa itu bukan vlog? Tentu saja vlog.

Tapi wajar sih kalau banyak yang keliru arti "vlog" karena emang banyak juga youtubers yang salah mengartikan vlog. Mungkin karena awalnya ngeliat vlog Raditya Dika, jadinya para youtubers pikir vlog itu khusus nyeritain keseharian. Padahal kalau mereka kenal siapa Raditya Dika dari awal, gue yakin mereka bisa tahu arti video blog yang sebenernya. Coba deh googling. Kalau kalian tahu Raditya Dika dari zaman buku KambingJantan, kalian udah bisa tahu bahwa blog Raditya Dika bergenre daily blog. Jadi jangan heran kalau dia main video jatuhnya daily vlog. Kalau dulu Raditya Dika ngeblog ke arah fashion blog, mungkin sekarang dia juga bakal bikin fashion vlog. Gitu. Kesalahan mayoritas youtubers adalah ngeliat vlog Raditya Dika sebagai contoh, tanpa nyari tahu arti blog terlebih dahulu. Jadinya keliru.

"Terus, kenapa gue nggak ambil genre daily vlog?"

Karena emang belum ada kegiatan sehari-hari gue yang perlu diceritain ke kalian. Coba liat vlog Raditya Dika, meskipun dia upload setiap hari, tapi selalu ada 'sesuatu' yang dia ceritain ke subscribers-nya. Dia cerita proses pembuatan film Koala Kumal. Lah gue bikin daily vlog mau nyeritain apaan? Karena emang belum ada hal penting yang harus dipublish, jadinya gue ngevlog berbentuk opini.

Ini juga sih yang bikin gue heran sama orang-orang. Mereka bikin daily vlog, tapi isinya cuma berangkat sekolah, pulang, makan, ngerjain tugas, tidur. Udah, gitu doang. Nggak ada yang pentingnya. Nggak ada ilmu yang bisa diambilnya. Kecuali artis yang bikin kayak gitu, tanpa hal penting pun nggak masalah karena bisa bikin fans mereka jadi lebih kenal sama idolanya. Fans mereka jadi tahu kegiatan sehari-hari si artis kayak gimana. Apakah hidup royal atau sederhana. Apakah banyak jalan-jalan atau lebih sering tiduran. Kalau orang biasa kayak gue bikin daily vlog yang isinya bangun tidur, makan, jajan, main gitar, nonton tv, dan tidur lagi, emang kalian mau buang-buang kuota buat hal semacam itu?

Ya jadi, gue bukan nggak mau bikin daily vlog, tapi emang belum ada yang perlu diceritain aja. Mungkin besok-besok gue bikin. Itulah kenapa gue ambil personal vlog, supaya isinya bisa random. Mau keseharian, jalan-jalan, opini, curhat, atau apapun, yang penting tetep video blog. Dan bener kata Kevin Anggara, vlog nggak harus selalu ngomong di depan kamera.

Gimana ya. Gue sih baca postingan daily blog meskipun isinya nggak penting, ya nggak masalah. Soalnya nggak makan kuota banyak. Emang lo mau buang-buang kuota cuma buat nonton vlog nggak jelas, apalagi yang durasinya di atas 20 menit?

Kalau gue sih mending streaming konser Duo Serigala.

0 comments

Post a Comment